Lebih Unggul Mana? Teh Hijau atau Teh Hitam

Headline

Ada empat jenis teh utama: putih, hijau, oolong, dan hitam. Namun jika disandingkan antara teh hijau dan teh hitam mana yang paling dikenal memiliki khasiat bagi kesehatan?

Teh hijau adalah teh yang dalam pengolahannya tidak melalui proses
fermentasi dan oksidasi sehingga masih alami dan mengandung semua
komposisi aktif yang terkandung dalam daun teh.

Akibat proses fermentasi dan oksidasi, banyak zat yang berguna bagi kesehatan berubah atau hilang pada saat proses produksi teh hitam. “Qi” (energi penyembuhan pembawa elemen alami) pada teh hijau tetap “tidak rusak”.

Sedangkan proses fermentasi dan oksidasi pada teh hitam, minyak teh yang mengandung polyphenol meningkat, dan mengurangi kadar tannin hingga
10%.

Meningkatnya polyphenol menyebabkan warna oranye kecoklatan pada
daun teh dan menyebabkan para peminum teh hitam memiliki gigi yang
berwarna kecoklatan.

Menurut Dr. Hirota Fujiki (Direktur Saitama Cancer Research Institute, Jepang) Epigallokatekingalat pada teh hijau dapat mengurangi pertumbuhan sel kanker di kulit, sistem pencernaan, paru-paru, hati, mengurangi pengaruh racun rokok.

Selain itu, The American Journal of Clinical Nutrition menemukan khasiat teh hijau untuk melangsingkan tubuh.

Masih dari Jepang, Dr. Ichiro Mori (Universitas Kagishima) teh hijau mengandung kombinasi zat seng dan tembaga alami dalam jumlah tepat. Terutama wanita hamil memerlukan banyak seng sehingga teh hijau adalah minuman tepat selama masa kehamilan.

Namun, baru-baru ini studi yang dilakukan oleh seorang ahli diet, Dr Carrie Ruxton, ini mengatakan bahwa sama seperti teh hijau, teh merah atau hitam pun mampu mengurangi risiko kanker, stroke, diabetes, atau kerusakan gigi.

“Studi ini telah melihat kesamaan manfaat dari kedua jenis teh. Kedua teh mampu meningkatkan fungsi vaskular yang mengarah pada penurunan risiko stroke secara signifikan,” ujarnya, dikutip dari Daily Mail.

Penelitian diterbitkan pada ‘Journal Network Health Dieticians‘. Dalam tulisannya, Ruxton menyimpulkan, teh hitam maupun teh hijau berasal dari tanaman camellia sinesis dan memiliki senyawa yang mirip, serta menawarkan manfaat kesehatan yang sama.

Bahkan pada 2011, kesimpulan dari 17 studi yang telah dilakukan mengatakan bahwa risiko serangan jantung pada orang-orang yang meminum tiga cangkir teh hitam setiap hari lebih rendah 11% dibanding mereka yang tidak meminumnya.

Sama unggul

Sementara itu, Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali Khosam MS, mengemukakan, teh hitam (black tea) juga berkhasiat sama seperti teh hijau karena kandungan radikal bebas yang terkandung di dalamnya.

“Memang benar teh hitam mempunyai manfaat seperti menurunkan risiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan, dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah,” kata Prof Dr Ali Khomsan.

Prof Ali menjelaskan, dari berbagai referensi, diketahui bahwa teh hitam yang selama ini dikonsumsi masyarakat kita cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh. Utamanya adalah antioksidan serta Theaflavin cukup tinggi.

Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi risiko-risiko penyakit seperti kanker dan mencegah jantung koroner.

“Teh hitam atau black tea itu dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi” tutur Ali Khomsan.

Jadi, baik teh hijau maupun teh hitam sama-sama bermanfaat bagi tubuh. Terlepas dari riset, semua pilihan tergantung Anda. Karena, tidak perlu mahal yang terpenting adalah sebesar apa khasiatnya untuk kesehatan. [mor]

Sumber: Inilah.com

(Visited 29 times, 1 visits today)

Related posts