Margin tataniaga adalah selisih antara harga yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima oleh petani. Margin ini akan diterima oleh lembaga tataniaga yang terlibat dalam proses pemasaran tersebut. Makin panjang tataniaga (semakin banyak lembaga yang terlibat) maka semakin besar margin tataniaga (Daniel, M., 2002).
Margin pemasaran merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani. Komponen margin pemasaran ini terdiri dari biaya-biaya yang diperlukan lembaga-lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran yang disebut biaya pemasaran (Sudioyono, 2002).
Ramadhan (2009) mengatakan bahwa, margin pemasaran dapat didefinisikan dengan dua cara yaitu: 1) margin pemasaran merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani, 2) margin pemasaran merupakan biaya dari jasa-jasa pemasaran yang dibutuhkan sebagai akibat permintaan dan penawaran dari jasa-jasa penawaran.
Kamaluddin (2009) berpendapat bahwa, margin pemasaran dapat didefenisikan dengan dua cara, yaitu: (1) margin pemasaran merupakan selisih antara harga yang dibayar konsumen akhir dengan harga yang diterima petani. (2) margin pemasaran merupakan biaya dari balas jasa pemasaran.
Daftar Pustaka:
Daniel, M., 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi aksara, Jakarta.
Sudioyono, A., 2002. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah, Malang.
Ramadhan, W., 2009. Analisis Margin Pemasaran Sapi Potong di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. http://www.deptan.go.id.
Kamaluddin., 2009. Biaya dan Jenis-Jenis Pemasaran. http://www.deptan.go.id
(Visited 16 times, 1 visits today)