Ciri-ciri Penderita Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan pada otak anak sehingga anak tidak mampu untuk berinteraksi secara sosial dan sekan-akan berada di dunianya sendiri. Gejala-gejala Autisme dapat di deteksi sebelum berumur tiga tahun. Walaupun dalam rentang 24 – 30 bulan anak Autisme dapat terlihat menyerupai anak normal. Autisme dapat dipastikan dengan menggunakan tes klinis yang saat ini sudah banyak di sediakan oleh berbagai rumah sakit di Jakarta. Tes tersebut menggunakan ICD-10 (International Classification of Diseases ) dan DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual) 1994 yang digunakan secara internasional untuk mengenali gejala-gejala Autisme. Berikut ini adalah ciri-ciri anak yang mengalami autisme.

1. Tidak mampu berinteraksi secara sosial yang di tandai dengan :
a. Kontak mata yang sangat kurang. Penderita tidak melakukan kontak mata atau menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya.
b. Tidak terlihatnya ekspresi muka yang seharusnya. Penderita terlihat kosong dan tidak menunjukkan reaksi atas kejadian di lingkungan sekitarnya.
c. Bergerak tanpa arah atau tujuan. Penderita akan bergerak sesuai dengan kehendaknya tanpa bisa mematuhi atau bereaksi terhadap arahan yang diberikan.
d. Penderita Autisme tidak menunjukkan ketertarikan dengan teman sebayanya dan cenderung tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan teman-teman di sekitarnya
e. Penderita Autisme tidak dapat bermain yang sifatnya berpura-pura atau bersandiwara.
f. Penderita Autisme dapat terlihat dalam sikap yang hiperaktif namun dapat juga dalam kondisi yang sangat pasif dan enggan untuk berkomunikasi.

2. Mengalami kendala dalam komunikasi yang di tandai dengan :
a. Kemampuan bicara yang lambat dan tidak berkembang dalam kosa kata.
b. Seringkali penderita Autisme tidak dapat berbicara sama sekali namun ia tidaklah bisu.
c. Penderita Austisme seringkali menggantikan berbicara dengan kata-kata dengan menggunakan bahasa tubuh.
d. Penderita Autisme yang mampu untuk berbicara umumnya hanya dapat berkomunikasi dalam waktu yang singkat saja.
e. Kemampuan bicara yang di milkinya tidak digunakan untuk berbicara namun digunakan untuk berbicara sendiri atau kepada pihak ketiga yang keberadaannya hanya di ketahui oleh penderita Autisme.
f. Sering menggunakan bahasa yang tidak lazim dan di ulang-ulang.
g. Hilangnya kemampuan untuk meniru gerakan permainan yang pada umumnya sangat di gemari oleh anak sebayanya.

3. Mengalami ketertarikan berlebihan terhadap satu hal saja. Hal ini di tandai dengan : 

a. Melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang secara berkala tanpa tujuan dan maksud yang jelas.
b. Melakukan tindakan-tindakan khas yang selalu di lakukannya.
c. Terpaku kepada satu kegiatan saja, secara berulang dan hanya menunjukkan ketertarikan terhadap kegiatan itu saja.
d. Seringkali sangat terpukau atau menunjukkan fokus berlebihan pada bagian-bagian tertentu suatu benda atau benda-benda yang serupa.

Sumber: Studentmgz

(Visited 5 times, 1 visits today)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *